SOLUSI CERDAS ATASI PENGADUAN MASYARAKAT TERHADAP PENERAPAN INOVAS BIDAL

KOTA BIMA - "Inovasi BIDAL (Bima Cerdas Digital) merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota Bima di bidang pendidikan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dengan memanfaatkan teknologi digital. Penerapan inovasi ini di SMPN 10 Kota Bima pada bulan Maret 2024 mendapat sambutan baik dari berbagai pihak, namun seperti halnya program baru lainnya, terdapat beberapa tantangan dan kendala di lapangan yang memicu munculnya pengaduan dari masyarakat", demikian tutur Sang Inisiator Inovasi "BIDAL", Suhardin, S.Pd.,M.M., Kamis, 25 April 2024 di ruang kerjanya. Berikut rangkuman pengaduan dan solusi dari Tim Pelaksana Inovasi Bidal yang dituturkan kembali oleh Ketua Tim Pelaksana, Syumardi, S.E. Sabtu, 27 April 2024.
1. Pengaduan:
Keterbatasan Akses Internet dan Perangkat
Masyarakat mengeluhkan bahwa tidak semua siswa memiliki akses internet yang memadai di rumah, terutama mereka yang tinggal di wilayah dengan jangkauan sinyal yang lemah. Selain itu, ada juga beberapa siswa dari keluarga kurang mampu yang tidak memiliki perangkat digital (seperti smartphone atau laptop) untuk mengakses materi pembelajaran BIDAL. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam proses belajar mengajar, di mana siswa yang tidak memiliki fasilitas tersebut menjadi tertinggal. Solusi dari Tim Pelaksana: (1) Penyediaan WiFi Sekolah: Tim pelaksana akan memastikan jaringan WiFi sekolah diperkuat dan dapat diakses secara gratis oleh siswa. Sekolah juga akan menyediakan ruang khusus ('Digital Corner') yang dilengkapi dengan perangkat komputer untuk digunakan siswa yang tidak memiliki perangkat di rumah; (2) Kolaborasi dengan Komunitas: Tim pelaksana akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, seperti komunitas dan donatur, untuk menggalang bantuan berupa donasi perangkat digital bekas layak pakai yang kemudian akan dipinjamkan kepada siswa yang membutuhkan; dan (3) Modul Pembelajaran Offline: Mengembangkan modul pembelajaran dalam format offline yang bisa diunduh oleh siswa ketika berada di sekolah. Modul ini dapat diakses tanpa koneksi internet, sehingga siswa tetap bisa belajar di rumah.
2. Pengaduan: Minimnya Pelatihan Guru dan Orang Tua
Sebagian orang tua merasa kesulitan untuk mendampingi anaknya belajar menggunakan platform digital BIDAL karena mereka sendiri kurang memahami cara penggunaannya. Selain itu, beberapa guru juga merasa belum sepenuhnya menguasai platform tersebut, yang berdampak pada kurang optimalnya penyampaian materi dan interaksi dengan siswa. Solusi dari Tim Pelaksana: (1) Pelatihan Intensif: Tim pelaksana akan menyelenggarakan pelatihan intensif dan berkelanjutan bagi para guru dan staf pengajar terkait penggunaan platform BIDAL, mulai dari fitur dasar hingga teknik pembelajaran yang interaktif; (2) Sosialisasi dan Workshop untuk Orang Tua: Mengadakan sosialisasi dan workshop berkala untuk orang tua. Workshop ini akan mengajarkan cara dasar menggunakan platform BIDAL, termasuk cara memantau perkembangan belajar anak secara efektif; (3) Penyediaan Helpdesk: Membentuk tim 'helpdesk' atau layanan bantuan teknis di sekolah yang dapat dihubungi oleh guru maupun orang tua jika mengalami kendala teknis atau kebingungan dalam menggunakan platform.
3. Pengaduan: Konten Pembelajaran yang Kurang Interaktif dan Monoton
Beberapa siswa mengeluhkan bahwa materi yang disajikan melalui platform BIDAL masih dalam bentuk teks atau video yang monoton. Hal ini membuat mereka cepat merasa bosan dan kurang termotivasi untuk belajar. Mereka berharap konten pembelajaran lebih bervariasi dan interaktif. Solusi dari Tim Pelaksana: (1) Pengembangan Konten Kreatif: Tim pelaksana akan mengajak guru-guru untuk berkolaborasi dalam mengembangkan konten yang lebih kreatif. Konten tersebut dapat berupa kuis interaktif, permainan edukasi, simulasi, atau proyek berbasis video yang melibatkan partisipasi aktif siswa; (2) Kompetisi Konten Edukasi: Mengadakan kompetisi di antara siswa dan guru untuk membuat konten pembelajaran terbaik menggunakan platform BIDAL. Hal ini tidak hanya memotivasi siswa, tetapi juga mendorong kreativitas guru dalam menyajikan materi; dan (3) Integrasi dengan Platform Lain: Melakukan integrasi dengan platform pembelajaran lain yang memiliki konten interaktif, seperti Kahoot! atau Quizizz, untuk memperkaya variasi metode pengajaran dan evaluasi. Lebih lanjut Bang Samada, demikian sapaan bekhen Sang Waka Kurikulum SMPN 10 ini mengatakan "Dengan adanya solusi-solusi ini, kami berharap program Bidal dapat terus berkembang dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh siswa SMPN 10 Kota Bima. Kami selalu terbuka untuk kritik dan saran konstruktif dari semua pihak".